Selasa, 25 Desember 2012

Budaya di Kota Palembang

Sejak zaman kuno, Palembang telah menjadi kota pelabuhan kosmopolitan yang menyerap tetangga, serta asing, budaya dan pengaruh. Pengaruh dan budaya Melayu pesisir, pedalaman Minangkabau, Jawa, India, Cina, dan Arab, telah menciptakan budaya Palembang yang kaya. Sepanjang sejarahnya, Palembang telah menarik pendatang dari daerah lain di Nusantara, dan telah membuat kota ini sebagai kota multi-budaya. Meskipun saat ini kota telah kehilangan fungsinya sebagai kota pelabuhan utama di Nusantara, sisa-sisa dari masa kejayaannya masih terlihat di budayanya. Sebagian besar penduduknya kemudian mengadopsi budaya pesisir Melayu dan Jawa. Bahkan sekarang dapat dilihat dalam budaya dan bahasa. Kata seperti "wong (orang)" adalah contoh dari Jawa loanword dalam bahasa Palembang. Juga ksatria Jawa dan gelar kehormatan yang mulia, seperti Raden Mas atau Raden Ayu digunakan oleh bangsawan Palembang, sisa-sisa budaya Kesultanan Palembang santun. Makam dari warisan Islam tidak berbeda dalam bentuk dan gaya dengan makam Islam di Jawa.
Artforms

Seni dan budaya Palembang, antara lain:

    Kesenian Dul Muluk (drama Palembang pertunjukan tradisional).
    Tarian tradisional seperti Gending Sriwijaya, Tanggai dan Tiga Tapak tarian biasanya diadakan di resepsi pernikahan atau dilakukan untuk menyambut dan menghormati tamu.
    Daerah Lagu-lagu seperti Dek Sangke, Cuk Mak ilang, pempek lenjer, dan Ribang Kemambang.
    Rumah Adat Palembang adalah Limas House dan Rumah Rakit.
    Perahu Hias festival dan kompetisi di Sungai Musi bidar.

Palembang juga memiliki berbagai festival setiap tahun, di antara mereka, "Sriwijaya Festival", yang diselenggarakan pada bulan Juni untuk memperingati ulang tahun Palembang, Bidar dan Perahu Day Festival Hias merayakan Kemerdekaan, Sungai Musi Triboatton dan berbagai festival memperingati Tahun Baru Islam, Bulan Ramadhan , dan Hari Tahun Baru.
Masakan

Palembang terkenal dengan masakan lokal yang disebut pempek Palembang. Ini adalah perkedel ikan disajikan dalam saus manis dan asam yang disebut Kuah cuko. Lain signature piring Palembang adalah tekwan, model, mie celor, Laksana dan lakso, dan juga pindang patin (pangasius dalam sup manis dan asam).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar